Kamis, 20 Januari 2011

DARI JALANAN : AKSI Rp. 1.000 di Kupang NTT

Yuss : "saat melaksanakan aksi ini kami tidak sekedar hanya meminta sumbangan, kami juga menjelaskan kepada orang-orang yang bertanya soal kondisi TKI/TKW yang terlantar, baik di saudi maupun di malaysia"

Redy :  "banyak kenalan saya yang kebetulan lewat dan melihat saya membawa kotak untuk meminta sumbangan, tapi saya tidak malu...saat teman saya menanyakan ini untuk apa, saya menjelaskan bahwa ini aksi seribu untuk memulangkan TKI/TKW yang terlantar/diterlantarkan di luar negeri. teman saya sangat bangga pada saya dan dia juga akhirnya terlibat bersama-sama dengan kami"


YP : "hari ini kotak yang saya bawa, disumbang lebih dari 100, tapi rata-rata yang menyumbang orang kecil semua....yang pejabat hanya beberapa saja yang mau terlibat. ada juga yang pas lewat depan posko langsung tutup kaca mobil...."



Nonio : "Aku hanya anak kecil tetapi menurut ku mereka yang menjadi TKI adalah ibu-ibu yang memiliki anak di rumah, juga anak perempuuan dari orang tua yang menunggu anaknya pulang dengan selamat! karena itu kita semua wajib menolong mereka. aku berdoa dan berharap supaya setiap anak di Indonesia ysng mampu dapat menyisihkan sedikit dari uang jajan mereka untuk sesama."

Minggu, 16 Januari 2011

AKSI SOLIDARITAS MASYARAKAT NTT UNTUK TKI / TKW YANG TERLANTAR/DITERLANTARKAN DI LUAR NEGERI


POSKO GERAKAN Rp. 1000 Kupang
UNTUK PULANGKAN TKI / TKW YANG TERLANTAR / DITERLANTARKAN
= PIAR-NTT, KoAR-Kupang, PIKUL, GMKI-Kupang =
Posko Bersama : GMKI KPG, Jl. Durian No. 4B Naikoten I Kupang

Minggu, 16 Januari 2011, bertempat di Sekretariat GMKI Kupang, Jalan Durian Nomor 4B, Naikoten I Kupang, kami : KoAR-Kupang, PIAR-NTT, Perkumpulan PIKUL, dan GMKI Kupang mendeklarasikan Posko Bersama Gerakan Rp. 1000 di Kupang untuk pemulangan TKI/TKW yang Terlantar / Diterlantarkan di Luar Negeri.

Deklarasi ini dihadiri oleh 52 orang ini sekiranya dapat berkontribusi dalam aksi solidaritas yang dilakukan secara nasional untuk memulangkan TKI / TKW yang terlantar / diterlantarkan di luar negeri.

Kami bosan menunggu pemerintahan ini yang seolah tanpa tindakan dan berbelit-belit menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh para pahlawan devisa. Telantarnya ribuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di kolong jembatan Kandara, Jedah, Saudi menunjukkan pemerintah Republik Indonesia tidak serius mengurus warga negaranya dan hanya berharap devisanya saja. Karena itu tak ada alasan kecuali menghentikannya.

Ribuan TKI/TKW terlantar dan tinggal di hutan-hutan Malaysia karena diberangkatkan secara illegal, sebagian mengalami penyiksaan, kekerasan seksual, perampasan, dan diperdagangkan seperti barang. Membuktikan bahwa hingga kini pemerintah hanya bisa diam tanpa ada tindakan.

Posko Bersama akan dipusatkan pada Sekretariat GMKI-Kupang, dan akan dilaksanakan di depan kampus undana lama serta beberpa lokasi lainnya di Kupang, sehingga kami mengharapkan partisipasi dari seluruh warga Kota Kupang untuk dapat terlibat bersama.

Hasil dari penggalangan dana yang kami lakukan akan kami salurkan melalui rekening Yayasan Migran Care, No. 908.01.01086.00.3, Bank CIMB Niaga Rawamangun Jakarta Timur, dan dana yang terkumpul akan diinformasikan secara transparan kepada masyarakat.

Apabila ada masyarakat yang ingin berpartisipasi langsung, dapat juga mentransfer bantuannya ke rekening tadi tanpa melalui kami.

Tidak penting besar atau kecil nilai sumbangsih yang diberikan, sekecil seribu rupiah dapat memulangkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang terlantar/ yang diterlantarkan di Luar Negeri.

Aksi ini juga hendak mengajak pemerintah dan aparaturnya untuk lebih serius memperhatikan masalah ketenagakerjaan yang sementara kita alami di Nusa Tenggara Timur.

Kurangnya ketersediaan lapangan kerja dan tingginya angka kemiskinan kami sinyalir sebagai faktor utama yang mendorong puluhan ribu  penduduk laki-laki dan perempuan mengadu nasib sebagai Tenaga Kerja Indonesia/ Tenaga Kerja Wanita ke luar daerah Nusa Tenggara Timur baik secara legal maupun ilegal. Pada tahun 2010 saja, APJATI Nusa Tenggara Timur mencatat telah menggagalkan pengiriman 1.300 TKI illegal.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nusa Tenggara Timur, pada tahun 2010 mencatat jumlah TKI yang dikirim bekerja ke luar negeri mencapai 3.708 orang. TKI paling banyak dikirim berasal dari Kabupaten Kupang 1.742 orang, Belu 457 orang dan Sumba Barat 253 orang.

Hasil survei yang dilakukan Lembaga Advokasi Eliminasi dan Pencegahan Pekerja Anak NTT menyebutkan hingga Juni 2010, ada sekitar 14.848 TKI asal Nusa Tenggara Timur yang bekerja di luar negeri adalah korban perdagangan manusia, karena direkrut tidak melalui jalur resmi.

Kebanyakan angkatan kerja mudah untuk dipengaruhi untuk diberangkatkan secara ilegal sebagai TKI/ TKW hanya karena putus asa dengan ketidakmampuan mengakses lapangan kerja yang memadai dan manusiawi bagi dirinya. Sebagaimana digambarkan dalam RKUA-PPAS NTT tahun 2011 sebanyak 34% tenaga kerja NTT masuk kategori pekerja tidak dibayar.

Oleh karena itu, kami berharap bahwa penanganan masalah ketenagakerjaan dapat diseriusi oleh pemerintah baik ditingkat daerah maupun ditingkat pusat. Dan menuntut penindakan tegas terhadap kegiatan perdagangan orang yang dilakukan oleh para calo dan PJTKI yang ada.